Jika disinergikan dengan taksonomi yang dikembangkan oleh Anderson dan Krathwohl, indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi mencakup beberapa level, yaitu menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai setiap level:
1) Level Menganalisis
Level menganalisis melibatkan kemampuan untuk memproses informasi yang belum dikenal dengan cara mengelompokkan, menentukan keterhubungan antara informasi, serta mengidentifikasi benang merah di antara berbagai elemen. Pada level ini, siswa dilatih untuk mengelompokkan informasi, menemukan hubungan antara kelompok atau informasi yang berbeda, memahami koneksi antara fakta dan konsep, serta mengidentifikasi argumen dan kesimpulan yang saling terkait. Level ini terdiri dari keterampilan membedakan, mengorganisasikan, dan mengatribusikan.
a) Membedakan
Kemampuan membedakan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama di era digital di mana berita seringkali disajikan secara tidak akurat. Kemampuan ini memungkinkan individu untuk secara kritis menilai informasi, membedakan antara fakta dan opini, dan menjadi lebih selektif dalam mengevaluasi kebenaran berita.
b) Mengorganisasi
Mengorganisasi melibatkan penataan atau penyusunan kembali potongan-potongan informasi yang telah didapatkan sehingga menjadi lebih berarti dan bermanfaat.
c) Mengatribusikan
Mengatribusikan adalah proses menentukan maksud atau tujuan di balik informasi yang diterima. Ini melibatkan kemampuan untuk mengidentifikasi sudut pandang, opini, nilai, atau tujuan komunikasi.
2) Level Mengevaluasi
Level evaluasi berfokus pada pengambilan keputusan berdasarkan kriteria tertentu. Ini melibatkan keterampilan untuk mengecek dan mengkritisi.
a) Mengecek
Mengecek melibatkan proses pemeriksaan konsistensi atau identifikasi kesalahan dalam suatu operasi atau produk. Menurut Anderson dan Krathwohl (2001), mengecek adalah proses untuk menemukan kesalahan dalam suatu proses atau produk.
b) Mengkritisi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengkritisi diartikan sebagai memberikan tanggapan dengan pertimbangan baik dan buruk terhadap suatu karya atau pendapat. Mengkritisi bukan hanya sekadar menanggapi atau menghakimi, tetapi juga memberikan argumen dan penilaian objektif, yang merupakan inti dari berpikir kritis.
3) Level Mencipta
Pada level ini, siswa ditantang untuk mengorganisasi informasi menggunakan cara atau strategi baru yang berbeda dari sebelumnya. Mencipta adalah kemampuan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dari materi yang sudah ada, sehingga hasil akhirnya merupakan satu kesatuan yang berbeda dari komponen yang menyusunnya. Contohnya termasuk kemampuan untuk menulis cerita dari berbagai sumber, menciptakan objek dari bahan yang tersedia, atau mengembangkan fungsi baru dari suatu benda. Level mencipta terdiri dari keterampilan merumuskan, merencanakan, dan memproduksi.
a) Merumuskan
Merumuskan adalah tahap di mana siswa memikirkan berbagai solusi saat berusaha memahami tugas atau tantangan yang dihadapi.
b) Merencanakan
Merencanakan adalah proses menentukan metode atau strategi yang akan digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Tahap ini melibatkan pengurutan langkah-langkah kerja serta mencari ide yang tepat untuk mencapai solusi terbaik. Merencanakan harus memenuhi kriteria SMART: spesifik (specific), terukur (measurable), dapat dicapai (achievable), realistis (realistic), dan memiliki batas waktu (timeline).
c) Memproduksi
Memproduksi adalah langkah untuk mewujudkan rencana menjadi keputusan, kesimpulan, solusi, atau produk baru. Kebaruan adalah ciri utama dari level mencipta, dan dari perspektif filsafat pengetahuan, produk yang dihasilkan harus memiliki nilai aksiologis, artinya harus memberikan manfaat bagi orang lain.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam dimensi proses kognitif terdiri dari menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Kemampuan-kemampuan ini melatih siswa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam memecahkan masalah dan menciptakan solusi baru.
Indikator Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi
|
Karakteristik |
Indikator Dimensi
Proses |
Kata Kerja Oprasional |
|
Menganalisis/
Analying (C-4) |
Menganalisis
informasi yang masuk dan mebagi-bagi atau mensturuktur informasi ke dalam
bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya. |
1.
Mengkaji ulang 2.
Membedakan 3.
Membandingkan 4.
Mengkontruksi 5.
Memisahkan 6.
Menghubungkan 7.
Menyisihkan 8.
Menduga 9.
Mempertimbangkan 10. Menata ulang 11. Mengubah struktur 12. Melakukan pengetesan 13. Mengintegrasikan 14. Mengorganisir |
|
Mampu
mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario
yang rumit. |
||
|
Mengidentifikasi
atau merumuskan pertanyaan. |
||
|
Mengevaluasi/
Evaluating (C-5) |
Memberikan
penelilaian terhadap solusi, gagasan, dan merodologi dengan menggunakan
kreteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas
atau manfaatnya. |
1.
Mengkaji ulang 2.
Mempertahankan 3.
Menyeleksi 4.
Mengevaluasi 5.
Medukung 6.
Menilai 7.
Menjustifikasi 8.
Mengecek 9.
Mengkritik 10. Memprediksi 11. Membenarkan 12. Menyalahkan |
|
Membuat
hipotesis, mengkritik, dan melakukan pengujian. |
||
|
Menerima
atau menolak pertanyaan berdasarkan kreteria yang telah ditetapkan. |
||
|
Mencipta/
Creating (C-6) |
Membuat
generalisasi suatu ide atau cara pandang terhadap sesuatu. |
1.
Menemukan 2.
Menciptakan 3.
Memperoleh 4.
Mengembangkan 5.
Memfermulasikan 6.
Membangun 7.
Membentuk 8.
Melengkapi 9.
Membuat 10. Menyempurnakan 11. Melakukan inovasi 12. Mendesain 13. Menghasilkan karya |
|
Merancang
suatu cara untuk menyelesaikan suatu masalah. |
||
|
Mengorganisasikan
unsur-unsur atau bagian-bagian menjadi struktur baru yang belum pernah ada
sebelumnya. |
Sumber:
Anderson dan Krathwohl (2010)

0 Komentar