BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap perusahaan baik perusahaan yang bergerak dalam sektor jasa maupun
industri pasti memiliki tujuan yang harus dicapai dan memberikan arah serta
menyatukan unsur-unsur yang terdapat dalam perusahaan agar mampu bertahan.
Untuk mencapai tujuan-tujuan diperlukan serangkaian kegiatan yang dikenal
sebagaii proses manajemen, agar perusahaan yang terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengendalian melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam suatu perusahaan,
karena sumber daya manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap
kegiatan perusahaan dimana manusia menjadi perencana, pelaksana, serta penentu
terwujudnya tujuan perusahaan. Tindakan-tindakan manajemen tersebut satu sama
lain saling berkaitan dan merupakan tugas setiap pemimpin untuk mengatur sumber
daya yang ada di dalamnya untuk melaksanakan berbagai pekerjaan dalam rangka
pencapaian tujuan perusahaan. Sehingga Pernyataan tersebut menyatakan bahwa
posisi pimpinan adalah penting dalam suatu organisasi.
Kepemimpinan merupakan masalah pokok dalam kepengurusan perusahaan
sangat menentukan berhasil tidaknya kegiatan manajemen. Oleh sebab itu
diperlukan langkah-langkah atau perencanaan untuk memiliki calon pimpinan perusahaan
atau organisasi.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah ini adalah:
1.
Bagaimana calon pemimpin perusahaan atau
organisasi yang baik?
2.
Bagaimana langkah-langkah perusahaan mencari
calon pemimpin perusahaan atau organisasi?
C.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka rumusan tujuan adalah:
1.
Mengetahui calon pemimpin perusahaan atau
organisasi yang baik.
2.
Mengetahui langkah-langkah perusahaan mencari
calon pemimpin perusahaan atau organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Calon Pemimpin Perusahaan atau Organisasi
Perencanaan adalah tujuan yang ingin dicapai melalui pendayagunaan
sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya dalam sebuah organisasi (Purba,
2021). Untuk menciptakan sumber daya manusia yang profesional, diperlukan proses
rekrutmen, seleksi, pelatihan dan pengembangan calon atau calon pegawai. Tidak
mudah menemukan karyawan yang profesional dan berkualifikasi tinggi. Perusahaan
wajib menyaring karyawan baru. Oleh karena itu, diperlukan proses
rekrutmen karyawan untuk menyaring pelamar yang ingin bergabung dengan
perusahaan. Menurut Kotter (dalam Hantoro, 2014) peran seorang pemimpin
sangatlah penting sebagai kesuksesan kinerja perusahaan. Salah satu kunci
keberhasilan suksesi ada dalam pemimpin, sukses tidaknya usaha pencapaian
tujuan perusahaan ditentukan oleh kualitas kepemimpinan. Setiap pemimpin
mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, dari karakteristik itu bisa
menghasilkan gaya kepemimpinan.
Tujuan rekrutmen adalah untuk menyediakan sekelompok calon karyawan yang
berkualitas sejalan dengan strategi, wawasan dan nilai perusahaan, untuk
membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan. Selain itu, proses
rekrutmen dikoordinasikan melalui program seleksi dan pelatihan. Dan memenuhi
tanggung jawab perusahaan untuk menciptakan peluang kerja.
B.
Langkah-langkah Perusahaan Mencari Calon
Pemimpin Perusahaan atau Organisasi
Menurut Zahara (2018: 55) agar dapat menjalankan kepemimpinannya,
seoorang pimpinan setidaknya harus memiliki kompetensi dasar, yakni 1)
mengdiagnosis, 2) mengadaptasi, dan 3) mengkomunikasikan. Suksesi merupakan
tanggung jawab pimpinan perusahaan; melakukan kebijakan perusahaan antara lain
pengembangan perusahaan, pola pergerakan perusahaan, karir, promosi, dan
lainnya (Subroto, 2016).
Menurut (Atwood, 2007) perencanaan suksesi terdapat beberapa tahapan,
antara lain :
1.
Persiapan Melakukan persiapan terhadap calon
suksesor secara dini, Tahapannya:
a.
Memasukan calon suksesor ke pendidikan formal,
yang sangat berpengaruh terhadap pengetahuannya.
b.
Pengenalan perusahaan keluarga terhadap calon
suksesor sedini mungkin.
c.
Komunikatif dalam mengkomunikasikan perencanaan
suksesi kepada calon suksesor agar dapat mengembangkan kompetensinya dan
menjaga tanggung jawab yang nantinya akan di berikan.
2.
Melakukan penilaian melihat apakah calon mau
untuk dijadikan suksessor, apakah calon suksessor mampu untuk melanjutkan
tanggung jawab menjadi pemimpin perusahaan, apakah suksesor minat dengan
tanggung jawab yang akan diberikan kepadanya. Terdapat empat faktor untuk
melakukan penilaian secaea obyektif, yaitu :
a.
Passion : Calon suksesor memerlukan komitmen dan
berkorban demi menjadi calon penerus perusahaan, maka hasrat tersebut harus
dimiliki untuk meneruskan perusahaan keluarga.
b.
Kompetensi : pengetahuan yang di dapatkan dari
pendidikan formal, keterampilan yang diangap dapat menjalankan perusahaan
keluarga.
c.
Bakat : Bakat untuk berfikir secara logis dan
cepat, dapat memecahkan masalah dengan baik, dapat menjadikan suasana di suatu
permasalahan menjadi kondusif sangat dibutuhkan dalam perusahaan keluarga.
d.
Visi : Apakah calon suksesor memiliki visi
pribadi untuk terus selalu berkembang dan bertumbuh, dan dapat menangkap
gambaran kedepan dalam arah perusahaan keluarga.
3.
Mengembangkan tokoh Bagaimana agar perusahaan
dapat mengembangkan kompetensi yang dimiliki oleh calon suksesor, apakah
melakukan training ataupun diuji dalam sebuah kasus perusahaan dan di evaluasi
pemikiranya atas tindakan yang diambil. Pengembangan calon suksesor dalam
tahapan :
a.
Kemandirian dan tekat : bagaimana calon suksesor
tersebut dapat bertanggung jawab atas dirinya sendiri dalam proses kehidupannya
(pengelolaan keuangan pribadi secara mandiri, penyelesaian masalah yang
dihadapi) karena dalam menjalankan kepemimpinan sebuah perusahaan membutuhkan
tekat dan kemandirian.
b.
Empati : bagaimana kemampuan suatu individu
dalam menempatkan posisinya dalam permasalahan atau apa yang dibutuhkan oleh
pihak lain.
c.
Motivasi : Anggota keluarga dan pemimpin
perusahaan keluarga harus dapat memotivasi calon suksesor agar timbul
kepercayaan dalam dirinya untuk menjalankan perusahaan keluarga kedepannya.
d.
Pemecah masalah : bagaimana calon suksesor di
didik untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan dengan rasa tanggung jawab .
e.
Berfikir secara berbeda : Sebuah arahan dan
semangat untuk mendorong invidu untuk berfikir kereatif dan inovatif.
4.
Membuat perencanaan proses suksesi Mengasah
kesetiaan dan komitmen calon suksesor pada perusahaan. Setelah melakukannya
penilaian tersebut, pemimpin akan melihat kemampuan dari individu tersebut,
apakah dapat langsung di jadikan pimpinan divisi, atau harus menjadi karyawan
operasional terlebih dahulu untuk megetahui proses yang terjadi dalam
perushaan. Mempercayakan sebuah tanggung jawab yang akan dijalankan oleh calon
suksesor. Beberapa tahapan dalam membuat perencanaan proses suksesi menurut
(Miller, Steier, 2008) antara lain :
a.
Tahapan pertama, memikirkan arah bisnis di masa
yang akan datang, peran suksesor dalam proses suksesi dalam operasional
perusahaan
b.
Tahapan kedua, akan dilakukannya proses
pengasuhan (naturing) dan pelatihan terhadap calon suksesor yang berkaitan
dengan kasus dalam perusahaan, pendidikan dan pengalaman kerja yang akan terus
dievaluasi secara berkala.
c.
Tahapan ketiga, setelah melalui proses
pengasuhan tersebut, maka akan masuk pada tahap penyerahkan sebuah jabatan
kepada calon tersebut
Dilansir dari website bagidata.com
langkah-langkah proses rekrutmen, yaitu:
1.
Menganalisis kebutuhan posisi dan posisi
2.
Merencanakan proses rekrutmen
3.
Pasang lowongan
4.
Memproses lamaran kerja dan melakukan wawancara
5.
Pilih kandidat yang cocok dan berikan kesempatan
kerja
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Setiap perusahaan baik perusahaan yang bergerak dalam sektor jasa maupun
industri pasti memiliki tujuan yang harus dicapai dan memberikan arah serta
menyatukan unsur-unsur yang terdapat dalam perusahaan agar mampu bertahan.
Kepemimpinan merupakan masalah pokok dalam kepengurusan perusahaan sangat
menentukan berhasil tidaknya kegiatan manajemen. Oleh sebab itu diperlukan
langkah-langkah atau perencanaan untuk memiliki calon pimpinan perusahaan atau
organisasi.
Untuk menciptakan sumber daya manusia yang profesional, diperlukan proses
rekrutmen, seleksi, pelatihan dan pengembangan calon atau calon pegawai. Tidak
mudah menemukan karyawan yang profesional dan berkualifikasi tinggi. Perusahaan
wajib menyaring karyawan baru. Oleh karena itu, diperlukan proses
rekrutmen karyawan untuk menyaring pelamar yang ingin bergabung dengan
perusahaan.
Tujuan rekrutmen adalah untuk menyediakan sekelompok calon karyawan yang
berkualitas sejalan dengan strategi, wawasan dan nilai perusahaan, untuk
membantu mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan. Agar dapat menjalankan
kepemimpinannya, seoorang pimpinan setidaknya harus memiliki kompetensi dasar,
yakni 1) mengdiagnosis, 2) mengadaptasi, dan 3) mengkomunikasikan.
Langkah-langkah proses rekrutmen, yaitu, menganalisis kebutuhan posisi dan
posisi, merencanakan proses rekrutmen, pasang lowongan, memproses lamaran kerja
dan melakukan wawancara, pilih kandidat yang cocok dan berikan kesempatan
kerja.
B.
SARAN
Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan sebagai acuan dalam
perencanaan calon pemimpin perusahaan atau organisasi. Namun, makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran sebagai pembangun untuk kami demi kesempurnaan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Atwood, Christee,
Gabour. (2007). Succession Planning Basics. USA: American Society for Training
and Development.
Hantoro, S. (2014). Analisa Sistem
Perusahaan Keluarga di dalam Perusahaan Pt. wijaya. Agora, 2(2),
1552-1556.
https://bagidata.com/langkah-langkah-proses-rekrutmen-di-perusahaan/
Miller dan Steier.
(Toward an Integrative Model of Effective FOB Succession. Canada :Alberta
2008).
Purba, Budiman. (2021). Model Perencanaan Komunikasi. Medan:
UNDHAR Perss
Subroto, A. P. G. (2016). Perencanaan
Suksesi Pada Perusahaan Keluarga Idea Funiture & Design Interior. Agora, 4(2),
209-216.
Zahara, E. (2018). Peranan komunikasi
organisasi bagi pimpinan organisasi. Warta Dharmawangsa, (56).

0 Komentar