Pentingkah Pendidikan Anak Usia Dini di Era Digital?


Pentingkah Pendidikan Anak Usia Dini?

Banyak sekali pengertian anak usia dini. Menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayat 1 menyatakan bahwa rentang anak usia dini adalah 0 sampai 6 tahun. Anak-anak pada umur 0 hingga 6 tahun adalah anak-anak yang suka bermain, masih belajar atau masih mengikuti (meniru) apa yang orang tuanya atau sekelilingnya (lingkungan) lakukan. Jika orang tua memiliki kebiasaan yang baik seperti berdo’a sebelum tidur, mencuci tangan sebelum makan, berkata yang baik dan kebiasaan-kebiasaan baik lainnya maka anak akan meniru kebiasaan tersebut. Namun apa yang terjadi jika orang tua memiliki kebiasaan yang kurang baik? Misalnya seperti berkata kasar, suka memukul, jarang berdoa dan lain sebagainya. Bayangkan saja anak-anak diusia 0 hingga 6 tahun meniru perilaku seperti itu. Apa yang akan terjadi pada masa depannya? Ia akan menjadi anak yang tidak disukai atau bahkan dijauhkan teman-temannya karena perilaku yang tidak baik.
Menurut Undang-undangn Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Namun,  menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya dibeberapa negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0 hingga 8 tahun. Penyelengaraan PAUD jalur pendidikan formal adalah Taman Kanak-kanak (TK) dengan rentang usia 4 hingga 6 tahun. Sedangkan penyelenggaraan PAUD jalur pendidikan nonformal adalah Taman Pendidikan Anak (TPA)  dan bentuk lain yang sederajat.
Peran orang tua lah yang sangat penting untuk anak pada usia dini. Orang tua diharapkan dapat mendorong atau mengarahkan anak menjadi generasi unggul, karena potensi yang ada didalam anak tidak dapat tumbuh sendiri. Perlu bantuan orang tua, keluarga, lingkungan sekitar agar dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang ideal. Dalam hal inilah maka diperlukan pendidikan bagi anak usia dini. Jika ditanya “Apakah Pentingkah Pendidikan Anak Usia Dini Dalam Era Digital?” jawabannya adalah SANGAT PENTING
Apalagi di era digital. Banyak sekali oknum orang tua yang membiarkan anak-anak memainkan gawai tanpa diawasi. Yang mereka mainkan digawai tak lain dan tak bukan adalah permain (game) dan juga menonton Youtube. Bukan tidak boleh memainkan kedua hal tersebut, namun jika tidak adanya batasan yang diberikan anak akan menjadi kecanduan. Banyak hal-hal yang tidak baik dari ketergantungan gawai. Yang pertama lebih suka bermain gawai dari pada bermain diluar bersama teman-teman, kedua radiasi yang dikeluarkan dari gawai memberikan efek buruk terhadap mata, terlebih lagi jika sering menatap dan jarak pandang cukup dekat, ketiga anak tidak banyak bergerak sehingga sistem motoriknya terganggu, keempat banyak hal-hal yang tidak mendidik seperti iklan yang tidak sepantasnya dilihat oleh anak usia 0 hingga 6 tahun. Anak-anak juga akan meniru apa yang mereka lihat dan akan berpengaruh kepada kepribadian anak.
Pada usia ini juga anak mulai membentuk karakter. Pendidikan-pendidikan dijalur formal dan informal dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan anak. Prinsip utama dalam pelaksanaan pendidikan anak usia dini (TK dan TPA) adalah menerapkan sistem kemandirian. Sistem kemandirian berupa mengembangkan hobi anak melalui kebiasan. Misalnya anak yang memiliki hobi bernyanyi diarakan ke hobi tersebut. Menerapkan sistem kemandirian juga berarti menumbuhkan rasa tanggung jawab atas perbuatan yang anak lakukan. Misalnya merapikan sendiri mainan anak, sudah bisa makan sendiri (dalam artian tidak disuap). Prinsip kedua adalah menfaatkan media edukasi dari benda-benda yang ada dilingkungan sekitar atau alam. Menumbuhkan rasa cinta terhadap alam dengan bermain dialam seperti bermain ditaman, menanam tanaman, menyiram dan memupuk tanaman sehingga rasa cinta terhadap lingkungan sudah tumbuh sejak dini.
Oleh sebab itu, pendidikan anak diusia dini sangat diperlukan apalagi di era digital seperti sekarang. Dengan adanya pendidikan, anak akan dibimbing menjadi anak yang berprestasi melalui pengalaman yang ia lakukan, pendidikan memberikan apa-apa saja yang dibutuhkan dan perlukan oleh anak, anak akan diarahkan untuk mengembangkan intelektualnya, berinterksi dengan sesama dan melatih emosial yang dimiliki. Gawai memang memiliki dampak positif dan negatif. Namun untuk anak yang berusia 0 hingga 6 tahun,  mereka akan memakan mentah-mentah apa yang mereka temui. Mereka belum bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Oleh sebab itu, diperlukan institusi yang  memahami pentingnya pendidikan di era digital.
Salah satu institusi PAUD di Indonesia yang memahami pentingnya pendidikan di era digital adalah Apple Tree Pre School. Lewat kurikulum pembelajaran yang modern dan terintergritas, Apple Tree School BSD bertujuan untuk menciptakan generasi-generasi emas dan berkarakter. Aktivitas-aktivitas seperti bermain air dan aktivitas diluar kelas dilakukan untuk melatih motorik anak. Musik dan seni juga ditampilkan untuk mengembangkan hobi yang anak miliki. Apple Tree SchoolBSD juga memiliki 5 level khusus yaitu:
1.             Toddles (2 times a week) dan Toddles (3 times a week) dengan rentan usia 1.5 tahun hingga 2 tahun yang berpusat pada pembelajaran bahasa Inggris, skill berhitung, penemuan, musik dan bergerak, manipulatif, pengembangan motorik halus dan motorik kasar. Pada level ini terdapat 12 anak dengan waktu belajar pada pukul 08.00 hingga 10.30.
2.             Pre-Nursery dengan rentan usia 2 tahun hingga 3 tahun, Pada level ini terdapat 16 anak dengan waktu belajar pukul 08.30 hingga 11.30.
3.             Nursery dengan rentan usia 3 tahun hingga 4 tahun. Pada level ini membantu anak untuk mengembangkan pengetahuan yang dimiliki anak dan berinterkasi dengan orang lain. Dimulai pada pukul 08.30 hingga 12.00 dengan 20 anak perkelas.
4.             Kindergarten 1 dengan usia 4 tahun  hingga 5 tahun. Anak akan tumbuh secara sosial dan emosional. Kemampuan berpikir, menggunakan dan mengenali bahasa dan keterampilan  dikembangkan melalui permainan, seni, tarian, musik, gerakan dan berintekasi dengan orang lain. Kelas dimulai pada pukul 08.00 hingga 12.00 dengan jumlah siswa perkelas 20 anak.
5.             Kindergarten 2 dengan rentan usia 5 hingga 6 tahun. Anak akan belajar mengembangkan dan memperluas komunikasi mereka, membangun kepercayaa diri, belajar menjadi kreatif, mengembangkan keterampilan yang membantu mereka membaca, menulis, dan menghitung. Pembelajaran dimulai pada pukul 08.00 hingga 12.30 dengan jumlah siswa 20 orang.
Ke-lima level diatas tentunya akan membantu mengembangkan karakter dan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan. Bermain bersama teman-teman tentunya akan membuat anak terhindar dari sisi negatif gawai yang ditimbulkan. Oleh sebab itu, Apple Tree Pre School hadir untuk memenuhi kebutuhan anak, membuat masa kecil anak-anak menjadi berwarna dan membentuk anak-anak generasi bangsa yang cemerlang! #appletreebsd




Reactions

Posting Komentar

0 Komentar